BAYU PRASETYO
The Way of My Life
Sunday 18 January 2015
Boomerang Patah
Saturday 18 October 2014
7 (Dikurangi 3) Cara Anti-mainstream Jadi Remaja Elegan
Sunday 2 February 2014
Jangan Dibaca Ntar Anu.
Selamat anu wahai pembaca setia blog gue! Kalian pasti bingung kan kenapa gue bilang "selamat anu"? Oke gue jelasin. Bahwasannya anu merupakan suatu kata beribu makna yang sedikit absurd dan kurang jelas, dan kata "anu" itu sendiri gue pake dalam ucapan selamat anu untuk mengucapkan selamat pagi, siang, sore, ataupun malam secara bersamaan, karena pembaca setia blog ini ga mungkin baca cuma di waktu tertentu, oleh karena itu atas dasar kreatifitas tanpa batas yang gue miliki - gue pake kata "anu" agar pengucapan kata sambutan terkesan universal (Ya Allah, betapa kreatifnya hambamu ini *terharu), oke cukup!
Kata "anu" begitu fungsional, gue inget waktu SD gue jabarin suatu kejadian yang menurut gue sulit untuk dijelaskan - gue ganti dengan kata "anu", sebagai contoh waktu itu ada temen SD gue yang nangis - katakanlah namanya Selly (bukan nama sebenarnya) karena di-anu sama si Rizky (bukan nama sebenarnya juga) *tuh kan jadi bilang anu!*. Karena gue orangnya sigap, tanggap, tanggon dan trengginas (macam tentara aja coy!) akhirnya gue lapor ke guru atau lebih tepatnya wali kelas gue atas kejadian yang menimpa Sally karena Rizky. Dalam hati gue berbicara "Sungguh tega Rizky, telah meng-anu-kan Sally! Kejam!!!", sampai akhirnya si Rizky ditegur dan dinasehati oleh wali kelas gue karena perbuatannya yang telah meng-anu-kan Sally sampe nangis.
Satu lagi tentang kata "anu", waktu itu gue lagi jalan ama pacar, di perjalanan gue denger adzan asar berkumandang, sontak gue terharu dan bergairah karena waktu solat telat tiba (biar keliatan alim), dan secara spontan gue ngajakin si doi buat solat. Lalu ternyata doi bilang "Aduh, aku lagi anu jadi ga bisa solat", karena gue cerdas - gue pun langsung ngerti apa yang doi maksud. Benar, doi ternyata terkena najis mughaladoh karena dijilat anjing! Eh maaf, maksudnya doi lagi menstruasi - jadi ga boleh solat (ketahuan begonya :) *tapi tetep cerdas.)
Dari cerita gue semua tentang kata "anu" - dapat kiranya kita ambil kesimpulan bahwa kata "anu" sangat multifungsi, lalu dengan memakai kata "anu" artinya kita mencintai budaya Indonesia, kenapa?!! Karena kata "anu" merupakan kata turun temurun dari pendahulu kita! Seharusnya pemerintah segera mempatenkan kata "anu" ke UNESCO sebagai warisan berbahasa yang dimiliki Indonesia sebelum diklaim oleh negara tetangga. Lalu kita patut bersyukur terhadap Allah SWT atas penciptaan kata "anu" yang diturunkan di Indonesia, sehingga generasi Bangsa Indonesia tak perlu kerepotan menjelaskan apa yang kita sulit jelaskan. Hmmm... Gue undur diri dulu ya, satu pertanyaan lagi, lalu apa cerita kalian tentang "anu"?
Saturday 18 May 2013
The Power of Ngawur!
Semangat pagi! (Maaf, bukan salamnya buat member MLM lho ya haha!) Omong - omong tau ga kenapa aku ngeblog? Kenapa aku ngepost lagi? Yak! Betul yang paling tampan di sana, karena........ Ih kepo ya, aku tau kalian penasaran, tapi ga segitunya juga ah (sambil mendesah dan coba bayangkan penulis blog yang tampan ini lagi mendesah). Sedikit cerita pagi ini buat kalian wahai para pembaca blog-ku, iya para pembaca blog-ku, kenapa? Aku yakin kok banyak yang baca, iya YAKIN!
Jadi gini, tadi pagi ceritanya atau lebih pas disebut faktanya, aku bangun tidur dari sebongkah benda empuk nan mempesona yang tiada satupun orang sanggup bertahan lama melek setelah minimal pantatnya tersentuh oleh benda nyaman ini. Sedikit kembali ke kemaren malam, tak kuasa ku menahan desiran suara kantuk membisiki telingaku dengan lembut nan basah, setelah setidaknya pantatku menyentuh benda itu, dan magic! Pagipun menjelang. Oke kembali ke pokok cerita, so, abis bangun tidur seperti biasa karena aku selalu terbayang jadi contoh bagus buat iklan minuman pelancar BAB, aku langsung ke WC. Tanpa ampun, ku bombardir mulut menganga yang tergenang air itu dengan sebuah benda berkadar 80% ampas dan 20% sisa jiwaku yang terbuang. Eh buat kalian, setuju kan kalau nongkrong di WC tanpa suara kucuran air kran itu hampa?! Haha!
Lanjut ke stage berikutnya, ceritanya udah solat nih. Sambil nahan laper aku balik ke kamar buat tiduran, karena kita cuma 2 bersaudara dan semuanya cowok, ya biasa lah kalau langsung jahil jahilan. Aku punya adek, tanpa pikir panjang dia langsung menjamah tubuhku ini tanpa memikirkan resiko apa yang akan ia terima jikalau kakaknya yang tampan ini ngamuk. Oke, aku sabar, sampai pada akhirnya ia puas njamahi aku. Dan sekarang giliranku huahahaha (ceritanya ketawa jahat) langsung dah godain adekku si manusia bolang ini dengan jurus jurus maut penggugah selera marah, lagi godain tiba tiba timbul percakapan....
"Mas, kalau gangguin terus ku kasih upil lho",
"Sini kalau berani fufufu",
"Oke, nih (sambil nyolek tanganku)",
"Eh berani beraninya ya (mulai masukin jari ke idung)",
"Lho apa sih?! Orang ga ku kasih upil beneran kok (Ciut juga, padahal udah dapet yang gede nih huft!)".
Itu sedikit senjata ampun para adek buat minta belas kasihan kakaknya. Menurutku sebagian besar adek di dunia ini agak 'bermuka dua', kenapa? Pasalnya setiap kali dia godain kita yang sebagai kakak, dan kita bales godain balik, hampir bisa dipastikan mereka pura - pura nangis biar si kakak di marahin ibunya, damn! (biar lebih keren dikit pake bahasa inggris marahnya). Oiya, sebetulnya aku bingung mau nulis apa di blog ini, tapi mumpung aku abis dari Semarang buat daftar kuliah, yah oke lah kalo kita bahas itu aja.
Ceritanya gini, tanggal 5 Mei 2013 dari Balikpapan aku terbang melewati samudera langit nan luas membentang menyelimuti bumi menuju ke Semarang. Dan yak! Touchdown juga setelah 1 jam 15 menit pasang muka datar sambil duduk di kursi sempit pesawat, susah juga buat baikin celana kalo ada yang nyelempit dikit. Mungkin pemerintah perlu bikin undang - undang tentang 'Hak Asasi Celana Dalam', kasian mereka kalo nyelempit, biar dikit tapi nyiksa lho! Buat yang protes kenapa tulisanku ngalor ngidul gini biarin aja, ini bagian otak kanan, ga perlu urut, ga perlu runtut. Apa jadinya kalo ide yang udah ada di kepala udah mau keluar tapi ga dikeluarin buat nunggu diurutin dulu, bisa - bisa tuh ide ilang malah ga jadi nulis, ya tho?! Udah percaya aja, jangan ngebantah! Ntar ayamnya mati lho (dikira bayi yang lagi ga mau makan).
Yoyoyoy! Sampe juga di Semarang! Di jemput Bulik sama Om lengkap dengan bibit keluarga yang biasa di sebut anak - anaknya itu. Wajah mereka seneng banget kayaknya liatin keponakannya ini dateng ke Semarang, iya seneng dong, kalo abis pergi jauh terus balik kan bawa oleh - oleh, masa ga seneng sih ah? Haha walaupun sebenernya aku ga bawa oleh oleh. Singkat aja, ceritanya aku udah nyampe rumah nenek, yah seperti biasa mau di masakin Tong Seng, tapi aku ga mau, ga enak sama nenek, itu masakan kan buat dijual, karena aku sendiri juga pengusaha ya aku tau yang mana yang seharusnya dijual yang mana yang nggak. Buat temen temenku yang bercita - cita jadi pengusaha, semoga kita sukses di usia muda ya! Amin!
Karena niatku di Semarang buat daftar kuliah, ya kusiapin seluruh jiwa raga nan stamina, berharap semesta mengabulkan doa hambaNya ini biar diterima di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni). Sekedar informasi, kuliah di pelayaran ini, abis lulus ga melulu harus berlayar kok, ada jurusan khusus buat bisnisnya atau kerja di kantorannya, nilai plus-nya lagi, di sini kita dididik untuk disiplin, dan lebih plus plus-nya lagi, biayanya jauuuuuh lebih murah daripada perguruan tinggi biasa, tapi prospek kedepannya menjanjikan berkaca dengan kondisi dunia yang 2/3nya berisi perairan, mantep tho?! Eh kok malah promosi sih? Hahaha.
Akhirnya hari yang ditunggu - tunggu telah tiba. Pagi - pagi manusia tampan ini seketika bangun dari dunia mimpi penuh ilusi buat mandi membasuh tubuh bekas peluh pulau kapuk (baca: iler). Kubasuh dan kujamah diriku sendiri dengan balutan lembut sabun mandi batangan harga 3 ribuan yang beli di depan rumah, sampai bersih. Berangkatlah aku ke kampus idaman itu dengan penuh semangat hebat nan menggelegar, dibalut pompa jantung bak genderang perang, karena aku deg deg-an. Dan tragisnya dalam pertempuran memperebutkan kursi kuliah ini, tubuhku terpaksa di jamah dengan biadab oleh suster buat periksa kesehatan, "Noooooo!" teriakku dalam hati, ketika suster itu membedah isi celana ku, walau cuma sekejap, tapi menimbulkan sedikit rasa sakit di bagian pinggang, gimana ga sakit lha wong celana kolorku ditarik terus dilepas gitu aja kayak lagi main ketapel huft! Maaf keceplosan alay. Tes kali ini dari pagi sampe malam, dan tau ga waktu itu ada yang bete gara gara ditinggal tes seharian karena ga ada kabar, piss ya buat bini kalo lagi baca ini hehe. Semoga dia ga tau kalo aku abis dijamah suster, fiuh!
Akhirnya selesai juga tesnya, 20.30 WIB lonceng tanda tes selesai pun berdering. Capek karena abis tes fisik malem - malem, dan dipaksa buat ngirup hasil gas buang pepohonan versi malam hari, CO2. Dan yak! Sampe rumah tepar sekaligus kena marah si buntal karena belum makan, perhatian banget ya hehe, jangan ngiri! Honestly, sampe sini aku ga tau mau cerita apa lagi, lanjut aja deh ceritanya langsung hari jumat, hari di mana aku bakal balik lagi ke Balikpapan sambil bawa kabar gembira yang menggairahkan bahwa aku di terima, biar tekor karena uang sangu abis buat bayar administrasi di kampus, tapi ga apa lah. Lalu hasil akhirnya yaitu aku ga bawa oleh oleh dari Semarang.
Taraaa! Akhirnya pasang muka datar kayak orang sok tegar yang lagi nahan boker di bandara buat nunggu burung besi siap bawa aku terbang menyelami lautan udara yang terbentang luas menyelimuti bumi balik ke balikpapan, alah! Ga lama kemudian burungnya udah siap, panggilan masuk pesawat udah dikumandangkan pake suara yang sok di bagus bagusin biar kelihatan profesional, akhirnya aku masuk tuh burung dan lagi lagi pasang muka datar karena aku di cuekin sama dua orang yang duduk di sebelah kananku, mereka sepasang suami istri yang udah lumayan tua tapi masih mesra yang lagi asik ngobrol, yaudah aku tidur aja, dan skip! Akhirnya mendarat juga nih burung besi, sampai pada akhirnya aku udah di kasur kamarku buat nulis cerita ini.
Wednesday 29 August 2012
Dalam Indahku
Bagai sinar bulan di malam gelap, bagai harum lembut melati putih yang ku cium di pagi hari. Seorang sosok yang menyegarkan pikiranku di kala semua beban terjatuh tepat di atas ubun - ubun kepalaku, kau bagaikan ani - ani yang menyiangi semu masalahku satu per satu. Senyummu, cerah parasmu, harum tubuhmu seperti menghentikan dan menghemat pemakaian waktuku dalam seketika, lalu ku rasa sebagai manusia paling beruntung di dunia yang dapat bersanding untuk melindungimu.
Bulan sabit yang ada di antara kedua bola matamu begitu legit kurasa. Walau kadang berubah menjadi tempurung dalam secepat kilat, namun kau telah tertancap erat di pengatur pola pikirku dan terciptalah keindahan indrawi. Sebuah indra yang kurasa lebih hebat dari indra ke-6, dan seakan menjelma menjadi cat lukis untuk menjadikan peranku sebagai sebuah kanvas, kini ku serahkan padamu, ingin kau lukis apa kanvas ini? Sebuah pertanyaan yang hany kebahagiaanlah jawabannya, namun tak menutup celah untuk sebuah kegalauan sebagai bumbu penyedap.
Kau sosok yang tak sempurna, kau rapuh dalam raga namun kuat seperti rumput yang takkan tumbang oleh topan dalam menjaga perasaanku, kau kokoh dalam cintamu, kilauan pedangmu yang menyilaukan mataku telah tertancap sempurna di sisi lembut hatiku. Kini imajiku telah melambung tinggi, bagai balon udara yang terus di suplai oleh api kasihmu. Dan terima kasih atas pedang itu, karna itulah senjataku dalam menghadapi semua masalah- masalahku. Dari semua tulisan usangku telah ku rangkai benang - benang rajutan hingga terciptalah simpul keindahan, KAU SEMPURNA dalam indahku!
-Bayu-